Selasa, 27 Desember 2016

FOTOMETRI BINTANG


FOTOMETRI BINTANG

Fotometri merupakan bagian dari astrofisika yang mempelajari kuantitas, kualitas dan arah pancaran radiasi elektromagnetik dari benda langit. Setiap benda  langit yang memiliki cahaya sendiri akan memancarkan gelombang elektromagnetik. Pengukuran kuat cahaya bintang disebut Fotometri Bintang. Fotometri didasarkan pada pemahaman atas hukum pancaran (radiation law).
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri.
Ada dua macam terang bintang: (1) Terang sesungguhnya; seolah-olah kita berada di permukaan bintang, sehingga pengamatan kita tidak dipengaruhi jarak. (2) Terang semu; kita berada di permukaan Bumi, jadi pengamatan kita dipengaruhi jarak.
Besaran-besaran Fotometri
a.      Fluks cahaya
Kuantitas yang pertama kali langsung dapat ditentukan dari pengamatan sebuah bintang adalah fluks pancarannya, yaitu jumlah cahaya atau energi yang diterima permukaan kolektor (mata atau teleskop) per satuan luas per satuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam satuan watt per cm2 (satuan internasional) atau erg per detik per cm2(satuan cgs). Dirumuskan: 
 
b.      Intensitas cahaya
Intensitas Cahaya adalah banyaknya cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber titik persatuan sudut ruang (luminous intensity). Simbolnya I dan satuannya candela (cd). Persamaannya : 

 
c.       Kuat Penerangan
Kuat penerangan adalah banyaknya fluks cahaya yang jatuh tegak lurus pada satu satuan luas permukaaan. Simbolnya E dan satuannya lumen/luas=lux.
d.      Luminansi
Luminansi adalah intensitas cahaya persatuan luas permukaan (brightness). Simbolnya L dan satuannya cd/m. Persamaannya 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar